Air bagi tubuh manusia berfungsi sebagai
zat pembangun, pelarut, pengangkut zat gizi dan zat buangan, pengatur
suhu tubuh, sebagai pelumas dan penahan guncangan.
Oleh karena itu, agar tubuh dapat
berfungsi secara optimal dibutuhkan hidrasi yang baik. Sebaliknya
kekurangan asupan air ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan
dehidrasi yang dapat mengganggu semua proses metabolisme tubuh.
“Masyarakat sebaiknya mewaspadai
tanda-tanda dehidrasi. Pada dehidrasi ringan hingga sedang ciri-cirinya
adalah mulut kering dan lengket, mengantuk dan lelah, urinnya
sedikit, airmata kering, sakit kepala atau silau melihat sinar,” ujar
Dr.dr Saptawati Bardosono, MSc dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik
Indonesia Jakarta Raya (PDGMI JAYA).
Penelitian telah membuktikan bahwa
tubuh yang kekurangan air sebesar 1 persen atau setara dua gelas bagi
remaja dan orang dewasa dapat menimbulkan gangguan mood, bibir kering,
sakit kepala dan suhu tubuh meningkat serta pada kondisi dehidrasi
lebih lanjut dapat menurunkan konsentrasi, menurunnya stamina bahkan
pada dehidrasi berat dapat berakibat kepada kematian.
Kementerian Kesehatan mencatat bahwa
tiap tahunnya terdapat 1,5 juta anak terjangkit diare. Dari sekitar
5.700 kasus diare terdapat 94 orang meninggal serta masih adanya
sekitar 33 persen masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap air
bersih.
Selain itu, diperkirakan masyarakat di seluruh negara termasuk
Indonesia sedang mengalami masalah dehidrasi ringan kronik akibat
gangguan pada mekanisme rasa haus, kurang menyukai rasa air minum,
kebiasaan mengonsumsi diuretika alamiah seperti kafein dan alkohol
serta rendahnya aktivitas fisik serta kondisi lingkungan seperti
sanitasi yang kurang baik.
sumber : depoknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar